Pentingnya Pemilihan Asupan Cairan yang Tepat pada Atlet

Kondisi dehidrasi pada atlet dapat berdampak pada penurunan performa saat latihan dan bertanding. Penanganan yang tepat dalam mengatasi dehidrasi adalah dengan mengonsumsi cairan. Asupan cairan yang tepat sangat membantu dalam mengembalikan keseimbangan cairan dan meningkatkan performa. Pengaturan cairan pada atlet dilakukan dengan mempertimbangkan jenis, jumlah, dan fase pemberian cairan.

 

Komposisi cairan yang dibutuhkan atlet tidak hanya berisi air putih biasa, namun juga mempertimbangkan komponen karbohidrat dan elektrolit serta vitamin. Hal ini mampu memperbaiki kondisi tubuh terutama pada atlet yang melakukan latihan dengan durasi yang lama.

 

Pemberian cairan pada fase sebelum latihan yaitu asupan cairan diberikan 4 jam sebelum latihan sebesar 2,1-3 ml/kg BB. Cairan yang dikonsumsi diutamakan mengandung natrium. Pemberian cairan pada saat latihan diberikan sebanyak 89-237 ml setiap 15-20 menit. Pemberian cairan sebanyak 710 ml dapat dilakukan setiap kehilangan berat badan sebesar 1 kg yang diberikan setelah atlet selesai melakukan latihan.

 

Pada olahraga ringan dengan durasi < 1 jam, atlet hanya mengonsumsi air putih, jus buah tanpa gula atau minuman hipotonis (1-3% karbohidrat). Atlet perlu mengonsumsi 1 porsi sport drink dengan penambahan karbohidrat sekitar 6-8% atau sebanyak ≤30 g/jam pada olahraga dengan durasi 1-2 jam. Pada olahraga dengan durasi > 2-3 jam, atlet disarankan untuk mengonsumsi 1 porsi sport drink dengan karbohidrat 6-8% dan 1 porsi sport gel.  Ketika atlet melakukan latihan dengan durasi > 3 jam, disarankan untuk mengonsumsi 1 porsi sport drink dengan karbohidrat 6-8% dan 2 porsi sport gel. Pengaturan asupan cairan secara tepat dapat membantu mengembalikan kehilangan cairan dan cadangan glikogen tubuh serta mengoptimalkan performa atlet saat latihan atau bertanding.

 

 

Sumber:

  1. [1]Kuswari dan Gifari. (2020). Periodisasi Gizi dan Latihan. Depok: Rajawali Pers.
  2. [2]Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku Pintar Gizi Bagi Atlet. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  3. [3]Kementerian Kesehatan RI. (2021). Panduan Pendampingan Gizi pada Atlet. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  4. [4]Penggalih, M.H.S.T., Sofro, Z.M., Solichah, K.M., Niamilah, I., Nadia, A. (2021). Respon Adaptasi Biokimia dan Fisiologi Atlet. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
.